Jumat, 31 Mei 2013

Dasar-Dasar Teknik Menyanyi

Seorang pemula yang mempelajari dasar-dasar bernyanyi harus memulainya dari sikap tubuh yang baik yaitu sikap optimis dan tenang sebelum mulai dengan cara menggunakan nafas yang sebaik-baiknya untuk menghasilkan suara. Dengan menggunakan diafragma secara benar akan diproduksi kekuatan suara yang baik dan stabil. Aktivitas selanjutnya adalah membentuk suara dengan membuka mulut, membentuk resonansi dan menempatkan suara dan memprojeksikan suara yang bernada tersebut ke depan dan terfokus. Jangan lupa untuk menjaga kestabilan suara dengan menggunakan diafragma dan menempatkan suara dalam register yang tepat tanpa menimbulkan tekanan/ tension baik di leher maupun di anggota tubuh yang lain. Masukkan udara secukupnya ke dalam tubuh seperti menghirup wewangian harum tanpa menimbulkan bunyi. Bernafaslah melalui hidung dan mulut. Isilah udara ke paru-paru dan rongga diafragma tanpa mengangkat dada. Buang udara dengan rileks sesuai dengan kebutuhan volume yang diinginkan. Gunakan tekanan dalam diafragma untuk mengatur seberapa besar volume suara yang ingin dilakukan. Ingatlah untuk melakukan semua ini dengan rileks dan sikap tubuh yang tegak. Peganglah tenggorokan dan rasakan ketika bernyanyi apakah masih terasa dipaksakan. Bila iya, berarti anda masih belum melakukannya dengan benar. Ulangi sekali lagi mulai dari nada yang tidak terlalu rendah atau pun tinggi. Dengan pemanasan badan dan suara sebelum bernyanyi, tentunya akan memudahkan penyanyi mendapatkan kenyamanan saat menyanyi.
Terapkanlah fleksibilitas dalam bernyanyi baik dalam melagukan nada-nada yang rendah atau tinggi dengan melakukan persiapan yang baik sebelum menyentuh nada tersebut.

Ada tiga tahapan yang penting dalam bernyanyi:

1. Saat mulai menyanyi (dari persiapan hingga menyentuh nada awal)

Pada saat memulai, Nyanyikan nada dengan benar. Jangan mengira-ngira rendah atau tingginya nada tersebut. Konsep mengenai tinggi rendahnya nada tersebut harus sudah ada dalam pikiran agar ketika membunyikan nada tersebut, dapat menyanyikannya dengan pasti dan tepat. Hanya saja dalam memberikan ruang ekspresi terhadap nada awal tersebut dapat digunakan bermacam-macam tehnik; misalnya langsung menyentuh nada, atau melakukan aksen maupun pergeseran nada / sliding note. Ini semua tergantung tuntutan lagu tersebut. Dalam memulainya pun kita harus tahu seberapa kuat ataupun lembut nada yang kita inginkan agar terdengar harmonis dan indah bunyinya.

Pemahaman terhadap penghayatan lagu sangat penting. Oleh karena itu pahami syair lagu dan maksud dari kalimat dalam lagu tersebut. Dapatkan apa maksud dan tujuan dari isi syair lagu itu. Dimana letak klimaks lagu, dimana ada penegasan , dimana ada pertanyaan dan dimana pula ada perubahan hingga selesai.

Ada hal lain yang penting dalam memulai yaitu tempo dan irama yang dimainkan sebelum mulai bernyanyi. Rasakan tempo dan iramanya agar ketika memulai nyanyi dapat jatuh tepat pada ketukannya, ataupun bila kita membuat variasi masuk atau mulai bernyanyi dengan ketukan terlambat, hal itu terdengar juga harmonis bukan karena mencoba-coba. Dalam bernyanyi lagu2 pop istilah seperti lay back bisa saja diterapkan yaitu dengan masuk atau mulai bernyanyi tidak pas pada ketukan lagu yang sebenarnya. Kadang kadang ada yang masuk atau mulai sebelum waktunya, dan ada pula yang masuk atau mulai setelah ketukan lagu. Mana yang baik tentunya bisa menimbulkan penafsiran beragam. Menurut pengalaman, yang terbaik adalah yang paling dapat mempresentasikan keindahan lagu dan penghayatan, tidak berlebihan atau membosankan. Dari sisi penonton terkadang dibutuhkan suatu spontanitas dan surprise yang membuat penonton akan terkagum. Ini merupakan suatui tehnik dalam menampilkan suatu lagu.


2. Saat menyanyikan lagu

Dalam tahap ini seorang penyanyi harus bisa mempertahankan kestabilan nada, kesatuan penghayatan dan mood agar kalimat lagu itu terjaga dengan baik. Dalam menyanyikan bagian lagu dari bait per bait menuju reffrein atau ulangan jangan sampai terdengar monoton melainkan bergerak menuju suatu klimaks sampai pada pemenuhan keinginan penonton untuk mendapatkan kesan yang baik terhadap lagu tersebut.

Seorang penyanyi harus dapat menempatkan ekspresi dan dinamika yang tepat agar lagu yang dinyanyikan itu bermakna dan terkomunikasi bagi pendengar/ penikmatnya. Dalam bagian ini biasanya dilakukan improvisasi sesuai dengan gaya yang dimiliki setiap penyanyi yang berbeda beda. Kemudian tinggal menyesuaikan apakah variasi variasi vocal dan improvisasi yang dilakukan memang sudah harmonis atau ada yang berlebihan. Untuk ini dibutuhkan pengalaman dan pengamatan dari seseorang yang sudah mempunyai banyak pengalaman bernyanyi.

3. Saat mengakhiri lagu

Sama halnya seperti memulai lagu ada banyak cara yang bisa dilakukan agar akhir lagu terdengar harmonis dan indah sesuai dengan tuntutan lagu. Mulai dari aksen , tetapan volume baik keras atau pun lembut juga panjang/pendeknya haruslah disesuaikan dengan musik. Tujuannya yang terpenting adalah untuk memberikan penutup yang baik seperti halnya mengakhiri suatu hidangan makanan dalam perjamuan. Lagi lagi masalah ketepataan pemilihan variasi ini bergantung pada pemahaman terhadap lagu. Intinya adalah jangan sampai terdengar berlebihan atau pun sebaliknya kurang pas. Dengan berlatih sering dan punya pengalaman yang cukup akan meningkatkan kemampuan untuk menganalisa dan menemukan cara yang terbaik.

sumber: http://rayjeffryn.blogspot.com/2009/07/dasar-dasar-tehnik-menyanyisaat-memulai.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar