Seorang pemula yang mempelajari dasar-dasar bernyanyi harus memulainya
dari sikap tubuh yang baik yaitu sikap optimis dan tenang sebelum mulai
dengan cara menggunakan nafas yang sebaik-baiknya untuk menghasilkan
suara. Dengan menggunakan diafragma secara benar akan diproduksi
kekuatan suara yang baik dan stabil. Aktivitas selanjutnya adalah
membentuk suara dengan membuka mulut, membentuk resonansi dan
menempatkan suara dan memprojeksikan suara yang bernada tersebut ke
depan dan terfokus. Jangan lupa untuk menjaga kestabilan suara dengan
menggunakan diafragma dan menempatkan suara dalam register yang tepat
tanpa menimbulkan tekanan/ tension baik di leher maupun di anggota tubuh
yang lain. Masukkan udara secukupnya ke dalam tubuh seperti menghirup
wewangian harum tanpa menimbulkan bunyi. Bernafaslah melalui hidung dan
mulut. Isilah udara ke paru-paru dan rongga diafragma tanpa mengangkat
dada. Buang udara dengan rileks sesuai dengan kebutuhan volume yang
diinginkan. Gunakan tekanan dalam diafragma untuk mengatur seberapa
besar volume suara yang ingin dilakukan. Ingatlah untuk melakukan semua
ini dengan rileks dan sikap tubuh yang tegak. Peganglah tenggorokan dan
rasakan ketika bernyanyi apakah masih terasa dipaksakan. Bila iya,
berarti anda masih belum melakukannya dengan benar. Ulangi sekali lagi
mulai dari nada yang tidak terlalu rendah atau pun tinggi. Dengan
pemanasan badan dan suara sebelum bernyanyi, tentunya akan memudahkan
penyanyi mendapatkan kenyamanan saat menyanyi.
Terapkanlah
fleksibilitas dalam bernyanyi baik dalam melagukan nada-nada yang rendah
atau tinggi dengan melakukan persiapan yang baik sebelum menyentuh
nada tersebut.
Ada tiga tahapan yang penting dalam bernyanyi:
1. Saat mulai menyanyi (dari persiapan hingga menyentuh nada awal)
Pada
saat memulai, Nyanyikan nada dengan benar. Jangan mengira-ngira rendah
atau tingginya nada tersebut. Konsep mengenai tinggi rendahnya nada
tersebut harus sudah ada dalam pikiran agar ketika membunyikan nada
tersebut, dapat menyanyikannya dengan pasti dan tepat. Hanya saja dalam
memberikan ruang ekspresi terhadap nada awal tersebut dapat digunakan
bermacam-macam tehnik; misalnya langsung menyentuh nada, atau melakukan
aksen maupun pergeseran nada / sliding note. Ini semua tergantung
tuntutan lagu tersebut. Dalam memulainya pun kita harus tahu seberapa
kuat ataupun lembut nada yang kita inginkan agar terdengar harmonis dan
indah bunyinya.
Pemahaman terhadap penghayatan lagu sangat
penting. Oleh karena itu pahami syair lagu dan maksud dari kalimat dalam
lagu tersebut. Dapatkan apa maksud dan tujuan dari isi syair lagu itu.
Dimana letak klimaks lagu, dimana ada penegasan , dimana ada pertanyaan
dan dimana pula ada perubahan hingga selesai.
Ada hal lain yang
penting dalam memulai yaitu tempo dan irama yang dimainkan sebelum mulai
bernyanyi. Rasakan tempo dan iramanya agar ketika memulai nyanyi dapat
jatuh tepat pada ketukannya, ataupun bila kita membuat variasi masuk
atau mulai bernyanyi dengan ketukan terlambat, hal itu terdengar juga
harmonis bukan karena mencoba-coba. Dalam bernyanyi lagu2 pop istilah
seperti lay back bisa saja diterapkan yaitu dengan masuk atau mulai
bernyanyi tidak pas pada ketukan lagu yang sebenarnya. Kadang kadang
ada yang masuk atau mulai sebelum waktunya, dan ada pula yang masuk atau
mulai setelah ketukan lagu. Mana yang baik tentunya bisa menimbulkan
penafsiran beragam. Menurut pengalaman, yang terbaik adalah yang paling
dapat mempresentasikan keindahan lagu dan penghayatan, tidak berlebihan
atau membosankan. Dari sisi penonton terkadang dibutuhkan suatu
spontanitas dan surprise yang membuat penonton akan terkagum. Ini
merupakan suatui tehnik dalam menampilkan suatu lagu.
2. Saat menyanyikan lagu
Dalam
tahap ini seorang penyanyi harus bisa mempertahankan kestabilan nada,
kesatuan penghayatan dan mood agar kalimat lagu itu terjaga dengan baik.
Dalam menyanyikan bagian lagu dari bait per bait menuju reffrein atau
ulangan jangan sampai terdengar monoton melainkan bergerak menuju suatu
klimaks sampai pada pemenuhan keinginan penonton untuk mendapatkan
kesan yang baik terhadap lagu tersebut.
Seorang penyanyi harus
dapat menempatkan ekspresi dan dinamika yang tepat agar lagu yang
dinyanyikan itu bermakna dan terkomunikasi bagi pendengar/ penikmatnya.
Dalam bagian ini biasanya dilakukan improvisasi sesuai dengan gaya yang
dimiliki setiap penyanyi yang berbeda beda. Kemudian tinggal
menyesuaikan apakah variasi variasi vocal dan improvisasi yang dilakukan
memang sudah harmonis atau ada yang berlebihan. Untuk ini dibutuhkan
pengalaman dan pengamatan dari seseorang yang sudah mempunyai banyak
pengalaman bernyanyi.
3. Saat mengakhiri lagu
Sama halnya
seperti memulai lagu ada banyak cara yang bisa dilakukan agar akhir
lagu terdengar harmonis dan indah sesuai dengan tuntutan lagu. Mulai
dari aksen , tetapan volume baik keras atau pun lembut juga
panjang/pendeknya haruslah disesuaikan dengan musik. Tujuannya yang
terpenting adalah untuk memberikan penutup yang baik seperti halnya
mengakhiri suatu hidangan makanan dalam perjamuan. Lagi lagi masalah
ketepataan pemilihan variasi ini bergantung pada pemahaman terhadap
lagu. Intinya adalah jangan sampai terdengar berlebihan atau pun
sebaliknya kurang pas. Dengan berlatih sering dan punya pengalaman yang
cukup akan meningkatkan kemampuan untuk menganalisa dan menemukan cara
yang terbaik.
sumber: http://rayjeffryn.blogspot.com/2009/07/dasar-dasar-tehnik-menyanyisaat-memulai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar